Jawab manusia itu, “Perempuan yang Kauberikan di sisiku, dialah yang memberi buah dari pohon itu kepadaku, dan aku makan.” Berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu, “Apa yang telah kauperbuat ini?” Kata perempuan itu, “Ular itu yang memperdayaku, maka kumakan” (Kej. 3:12-13).
***
Manusia yang berlagak seolah-olah ia adalah tuan di atas segalanya serta-merta kehilangan kepolosan dan keharmonisannya. Ia mulai hidup dalam ketakutan dan tuduh-menuduh. Allah yang telah memberikan penolong yang sepadan bahkan turut disalahkan. Penolong dituduh menjadi penjebak, dan binatang yang adalah pemberian Tuhan pula dituding telah menggoda dan memperdaya.
***
Marilah berdoa:
Terpujilah Engkau, Tuhan, karena segala pemberian-Mu: Sesama kami dan semua makhluk! Namun, kami malah menyalahkan Dikau, sang Pemberi. Tanpa Dikau, kesatuan dan keserasian kami sekeluarga berubah menjadi ketakutan, salah sangka, dan tudingan. Bawalah, ya Tuhan, semua anak-Mu kembali kepada-Mu. Amin.