Hawa Nafsu

Jumat, 14 Juni 2024 – Hari Biasa Pekan X

63

Matius 5:27-32

“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan istrinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan istrinya kecuali karena zina, ia menjadikan istrinya berzina; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zina.”

***

Perintah Yesus perihal perzinaan lebih dari sekadar larangan untuk berbuat zina, tetapi juga agar setiap orang mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam dirinya. Hawa nafsu yang terwujud dalam aneka macam keinginan sering kali menjadi permulaan dosa (bdk. Yak. 1:15). Dalam hawa nafsu tecermin hati nurani yang bingung dan berat sebelah: Bingung jika tidak berlaku dalam apa yang dikatakan; berat sebelah jika tidak mengatakan apa pun yang menentang dosa.

Yesus terus memperluas ajaran-Nya. Dengan pengajaran ini, Ia bermaksud menjelaskan realitas dosa. Perbuatan dosa tidak saja mencakup apa yang dilakukan seseorang, tetapi juga mencakup apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Yesus menegaskan bahwa zina adalah dosa, namun juga menyatakan bahwa nafsu juga sudah merupakan dosa, meskipun kalau hal itu tidak mengakibatkan tindakan fisik.

Mengikuti perintah-Nya, kita perlu waspada terhadap hawa nafsu sebagai awal dari dosa. Untuk mengolahnya, Yesus mengajarkan kita untuk menjaga mata, tangan, dan setiap anggota tubuh agar tidak menjadi alat dosa. Setiap bagian tubuh adalah pemberian Allah yang hendaknya menjadi alat untuk melakukan kehendak-Nya.