Siap untuk Diambil, Diberkati, dan Dibagi-Bagi

Minggu, 2 Juni 2024 – Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

69

Markus 14:12-16, 22-26

Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: “Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: “Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!” Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah.”

Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.

***

Bersama dengan Gereja universal, pada hari Minggu ini kita merayakan Pesta Corpus Christi (secara harfiah berarti: “Tubuh Kristus”), atau yang dikenal secara resmi dalam Gereja Katolik sebagai Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Pada perayaan ini, Gereja mengajak seluruh umat beriman untuk merenungkan kembali kehadiran Kristus dalam Sakramen Mahakudus melalui dan di dalam perayaan Ekaristi. Setiap kali merayakan Ekaristi, umat beriman tidak hanya mengingat saat Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir dengan para murid-Nya, tetapi juga menghadirkan kembali (anamnese) dengan sungguh-sungguh Yesus yang mengurbankan diri-Nya, dengan tubuh dan darah-Nya, demi keselamatan kita, umat manusia.

Setiap kali merayakan Ekaristi, kita mewarisi dan meneruskan apa yang telah dilakukan Yesus. Bagaikan roti, Yesus membiarkan diri-Nya dipecah-pecah untuk dibagi-bagikan kepada banyak orang. “Terimalah, inilah tubuhKu … Inilah darah-Ku … yang ditumpahkan bagi semua orang.” Setiap kali kita menerima dan menyantap tubuh Kristus dalam Sakramen Mahakudus, hendaknya hidup kita pun ikut ambil bagian dalam kurban Kristus. Ikut ambil bagian dalam kurban Kristus artinya membiarkan hidup kita menjadi hidup yang ekaristis. Hidup yang ekaristis adalah hidup yang siap diambil, diberkati, dan dibagi-bagikan oleh Allah untuk banyak orang.

Siap diambil artinya kita siap untuk dipilih dan dipercaya oleh Allah untuk ambil bagian dalam karya keselamatan-Nya melalui pekerjaan dan tugas-tugas pelayanan kita. Siap diberkati artinya kita siap diberi karunia oleh Allah, siap dimampukan oleh Allah sendiri untuk menjalankan karya keselamatan-Nya. Siap dipecah-pecah artinya kita siap untuk diremukkan, dibagikan, dan diutus untuk ambil bagian dalam karya keselamatan Allah.

Semoga dengan menerima tubuh Kristus dalam setiap perayaan Ekaristi, kita dimampukan untuk menghidupi hidup yang semakin ekaristis, sebagaimana Yesus sendiri yang rela mengurbankan diri-Nya bagi banyak orang.