Belum Ada Semak Apa Pun

Eco Lectio Divina 12

51

Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada manusia untuk mengerjakan tanah. Tetapi, ada uap air naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu (Kej. 2:4-6).

***

Para petani dan gembala Israel kuno sudah bercerita tentang dunia ciptaan. Kebalikannya bagi mereka, bumi pada mulanya adalah padang gurun, padang belantara yang tiada tumbuhan, sebab Tuhan belum menurunkan hujan. Namun, ada tanda pengharapan, yakni keberadaan uap air yang melembabkan permukaan tanah.

Saat ini, perubahan iklim akibat kegiatan manusia mengakibatkan terjadinya desertifikasi atau penggurunan di wilayah-wilayah luas di semua benua. Apakah kita sedang meniadakan ciptaan Tuhan? Ataukah kita mau ikut menyelamatkannya dengan memanfaatkan segala peluang yang masih diberikan?

***

Marilah berdoa:

Terpujilah Engkau, Tuhan, yang menurunkan hujan ke bumi dan menjadikan padang gurun berbunga. Dengan hati yang menyesal, kami harus mengakui bahwa cara kerja dan hidup kami saat ini menyebabkan kawasan luas di bumi ciptaan-Mu menjadi padang belantara yang kering dan mati. Bukalah mata dan hati kami bagi setiap peluang untuk menghentikan penggurunan itu dan memulihkannya. Amin.