Gembala yang Penuh Kasih

Jumat, 17 Mei 2024 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

92

Yohanes 21:15-19

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

***

Dalam penampakan-Nya di tepi Danau Tiberias, Yesus bertanya sebanyak tiga kali kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Sebagaimana kita ketahui, dalam numerologi Yahudi, angka tiga menunjukkan kesungguhan hati. Karena itu, dengan bertanya sebanyak tiga kali, Yesus kiranya ingin mengetahui kesungguhan hati Petrus. Hal inilah yang membuat Petrus bersedih hati. Namun, Yesus bertanya demikian juga karena Ia sungguh menghendaki agar Petrus menjadi gembala. Yesus pun memberi perintah sebanyak tiga kali kepada Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya.

Yang dialami oleh Petrus ini bisa disebut sebagai panggilan kedua baginya. Maksudnya, Petrus diberi kesempatan kedua setelah ia sebelumnya mengkhianati Yesus. Yesus masih percaya bahwa Petrus layak menjadi gembala, namun Ia ingin agar Petrus sadar akan tanggung jawab yang dipikulnya nanti. Petrus akan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar ketika Yesus tidak lagi bersama para rasul. Yesus juga menyadarkan Petrus akan konsekuensi yang dihadapinya, yakni kemartiran yang akan dialaminya sendiri.

Ada satu adegan yang berkesan dalam film Spider-Man, yakni nasihat Paman Ben kepada Peter Parker. Ia berkata, “Dalam kekuatan yang besar terdapat tanggung jawab yang besar.” Sebagai murid-murid Kristus, kekuatan terbesar yang kita miliki adalah iman kepada Kristus. Di dalam itu, terdapat tanggung jawab yang besar untuk mewartakan Injil. Semoga pengalaman Petrus dalam bacaan Injil hari ini menginspirasi kita untuk lebih bertanggung jawab dalam mewartakan Injil di mana pun kita berada. Tuhan memberkati.