Terus Terang

Senin, 13 Mei 2024 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

73

Yohanes 16:29-33

Kata murid-murid-Nya: “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

***

Yesus berbicara terus terang kepada para rasul. Ia menyatakan kepada mereka penderitaan yang akan dihadapi-Nya. Para rasul akan meninggalkan-Nya, tetapi Bapa tetap menyertai-Nya. Waktu itu, para rasul sendiri menyatakan bahwa mereka percaya kepada Yesus. Namun, sebagaimana kita ketahui, nubuat Yesus terbukti. Ketika Yesus menderita dan wafat, para rasul melarikan diri.

Dalam menghadapi tantangan atau masalah, ada orang yang mau berterus terang, ada yang memilih menutup diri atau menghindar. Kita berada di pihak yang mana? Kalau kita berterus terang, kita akan bisa mengidentifikasi dengan benar tantangan dan masalah yang kita hadapi; selanjutnya, kita akan mampu untuk menemukan solusi guna mengatasi tantangan dan masalah tersebut. Sebaliknya, kalau menutup diri, kita malah akan memperburuk keadaan; alhasil, masalah tidak akan selesai.

Sikap menutup diri sering kali bersumber dari ketakutan dan cara pandang yang negatif. Ketika takut, seseorang cenderung tidak ingin menghadapi kenyataan. Rasa takut itu bertaut dengan cara pandang yang negatif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Hasilnya, kita akan kehilangan kemampuan untuk berhadapan dengan tantangan atau masalah dalam hidup ini.

Saudara-saudari terkasih, kita tentu menginginkan agar tantangan bisa kita atasi dan masalah bisa kita selesaikan. Karena itu, kita perlu belajar untuk mengalahkan rasa takut dan berani untuk berterus terang. Kunci utama menyelesaikan suatu masalah bukan hanya menemukan penyebab masalah, melainkan juga memiliki sikap yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu. Tuhan memberkati.