Tanda Nabi Yunus

Rabu, 21 Februari 2024 – Hari Biasa Pekan I Prapaskah

113

Lukas 11:29-32

Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!”

***

Kitab Yunus adalah kitab yang sangat penting. Maknanya yang luar biasa akan dapat kita rasakan asal saja kita tidak melulu terpukau pada adegan Yunus ditelan ikan raksasa, lalu sibuk menebak-nebak jenis ikan itu, serta bagaimana bisa sang nabi bertahan hidup tiga hari tiga malam di dalam perutnya.

Arti penting kitab Yunus adalah penegasan bahwa Tuhan mencintai semua orang tanpa pandang bulu. Di mata orang Israel, orang Niniwe adalah musuh yang sebaiknya dihancurkan saja. Namun, Tuhan ternyata mengasihi mereka juga. Ketika mereka jatuh ke dalam dosa, Ia mengutus Yunus untuk memberi mereka peringatan. Menakjubkan, kehadiran Yunus ternyata mendapat tanggapan positif. Orang-orang itu seketika langsung bertobat, sehingga hukuman bagi mereka pun dibatalkan.

Pada titik inilah Lukas membandingkan Yunus dengan Yesus. Hanya butuh waktu sekejap bagi orang-orang Niniwe untuk percaya kepada Yunus dan berbalik dari dosa-dosa mereka. Anehnya, orang Israel yang mengklaim diri sebagai umat Tuhan malah tidak kunjung menerima Yesus. Mereka terus menolak Dia dan berkeras dengan kemauan mereka sendiri. Itu sebabnya Yesus sampai menyebut mereka “angkatan yang jahat”. Yesus lebih besar daripada Yunus, karena itu dengarkanlah Dia!

Banyak orang menyebut diri mereka umat Tuhan, hamba Allah, murid Kristus, anak Tuhan, anak-anak terang, dan sejenisnya. Menempeli diri dengan label semacam itu sebenarnya tidak berguna. Umat Tuhan dan murid-murid Yesus yang sejati adalah mereka yang melaksanakan firman Tuhan secara nyata. Tanpa itu, Tuhan tidak akan berkenan kepada kita. “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya,” demikian Yesus menegaskan.