Tanggung Jawab Menjadi Sehat

Minggu, 4 Februari 2024 – Hari Minggu Biasa V

98

Markus 1:29-39

Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

***

Sakit adalah bagian dari dinamika kehidupan. Kita semua pernah mengalami sakit. Ketika sakit, kita mengharapkan kesembuhan. Tenaga medis menjadi tumpuan harapan agar kita bisa sembuh seperti sediakala. Tidak lupa kita berdoa kepada Tuhan agar diberi kesembuhan.

Dalam kisah Injil hari ini, kita melihat bagaimana Yesus dicari banyak orang yang ingin mendapatkan kesembuhan. Orang meletakkan harapan kepada Yesus agar mendapatkan kesembuhan dari berbagai penyakit dan gangguan setan. Kesembuhan dan pemulihan menjadi sebuah dinamika positif yang ditunjukkan oleh Yesus.

Beberapa dari kita bisa jadi adalah dokter atau perawat, sehingga terlibat aktif dalam kegiatan medis atau penyembuhan dari penyakit. Meskipun demikian, tidak hanya mereka, kita semua yang merasa diri sebagai pengikut Kristus sesungguhnya memiliki tanggung jawab dan panggilan untuk terlibat dalam penyembuhan dan pemulihan. Penyembuhan dan pemulihan adalah panggilan kita bersama. Kita semua dipanggil untuk menyembuhkan dan memulihkan. Namun, sebagai kaum awam, tentu saja tidak semua hal bisa kita sembuhkan dan kita pulihkan. Bidang kedokteran memiliki wewenang dan keahlian yang harus kita hormati.

Di sisi lain, kita juga perlu selalu bertanya: Apakah ada hal di dalam diri kita yang perlu kita pulihkan atau kita sembuhkan? Mungkin ada relasi-relasi yang retak yang perlu kita pulihkan. Mungkin ada kebiasan-kebiasan atau sifat buruk yang perlu kita sembuhkan agar hidup kita lebih bahagia. Mungkin ada kemarahan-kemarahan yang perlu kita obati agar hidup kita semakin berkembang.

Hendaknya kita selalu datang kepada Yesus agar kesembuhan dan pemulihan terjadi pada diri kita. Namun, kita sendiri memiliki tanggung jawab untuk mengusahakan kesembuhan dan pemulihan dalam berbagai hal. Mari kita mohon rahmat Tuhan agar cermat melihat hal-hal apa yang perlu kita pulihkan dalam hidup kita.