Lukas 2:36-40
Lagi pula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
***
Bacaan pertama hari ini (1Yoh 2:12-17) mengajak kita untuk tidak “mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya”. Kita diminta untuk mewaspadai segala sesuatu yang bersifat duniawi, yang dapat membuat kasih kepada Bapa tidak ada dalam diri kita. Sejalan dengan itu, kita diharapkan mampu menaklukkan keinginan daging dan keinginan mata, serta menjauhi keangkuhan hidup. Hal-hal tersebut berasal dari dunia, bukan dari Bapa.
Kejahatan, ketamakan, kerakusan, dan hawa nafsu adalah buah-buahnya yang harus kita hindari. Hal-hal duniawi sifatnya selalu sementara, lagi pula kalau dituruti terus tidak akan ada habisnya. Kalau begitu, untuk apa kita terobsesi kepadanya? Terobsesilah pada kebenaran, pada kebaikan, juga pada tegaknya keadilan, sebab itulah nilai-nila luhur yang selaras dengan kehendak Allah.
Hana yang muncul dalam bacaan Injil hari ini telah menepati nasihat tersebut. Hidupnya dibaktikan bagi Allah dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Janda teladan ini pun mendapat ganjaran dari-Nya, yakni boleh bertemu muka dengan sang Juru Selamat. Bersama dengan Simeon, Hana menunjukkan bahwa di dunia yang kelam ini ternyata masih ada dan selalu akan ada orang-orang yang rela menyambut Tuhan dengan sukacita dan terbuka pada sapaan-Nya.
Apakah kita termasuk di antara mereka? Semoga demikian.