Kedatangan Kerajaan Allah

Kamis, 16 November 2023 – Hari Biasa Pekan XXXII

134

Lukas 17:20-25

Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”

Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”

***

“Kerajaan Allah ada di antara kamu,” begitulah penegasan Yesus hari ini. Seperti orang Farisi, manusia selalu ingin kepastian. Kerajaan Allah selalu saja coba diprediksi. Hari kedatangan Tuhan selalu saja dikalkulasi. Sudah ada begitu banyak ramalan tentang hari kedatangan Anak Manusia. Selalu saja ramalan itu meleset, tetapi selalu pula muncul ramalan baru. “Itu bukan meleset, hanya bergeser,” begitu kata para pendusta dan penjual ramalan. Manusia memang suka hal yang pasti-pasti, maka gampang untuk dibodohi.

Hari ini Yesus menegaskan dua aspek mendasar tentang Kerajaan Allah. Pertama, Allah sudah meraja di antara kita. Ia sudah hadir di dalam hati manusia yang telah menerima dan percaya kepada Anak-Nya. Allah sudah hadir dalam jemaat-Nya ketika jemaat-Nya itu menghadirkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebebasan. Seluruh hari manusia beriman adalah hari penampakan Kerajaan Allah. Tidak perlu lagi mencari-cari hari tersendiri. Tidak relevan lagi bagi manusia untuk menduga dan meramal saat dan tanggal kedatangan Tuhan.

Kedua, Tuhan pasti datang pada saat-Nya, pada hari-Nya nanti. Itu kepastian yang hanya dapat kita imani. Kedatangan Anak Manusia akan terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga, sehingga tidak perlu dan tidak mungkin diprediksi serta dikalkulasi. Manusia hanya diminta untuk siap, sebab Tuhan pasti datang. Selain itu, kedatangan Tuhan itu bersifat dan berdampak universal, seperti kilat yang memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. Tuhan akan datang untuk mengadili segenap manusia dan membenarkan mereka yang percaya. Tindakan dan intervensi Allah di akhir zaman itu berkaitan dengan keselamatan dan peyempurnaan alam semesta serta segenap ciptaan-Nya.

Ketiga, sebelum semuanya itu terjadi, para pengikut-Nya akan mengalami penderitaan dan penolakan, sebagaimana Kristus sendiri. Dalam semua penderitaan dan pergumulan hidup konkret setiap hari, kita diajak untuk tetap percaya bahwa Tuhan selalu hadir, mendampingi, dan meneguhkan. Allah meraja dalam kelemahan dan kerapuhan manusia.