Merawat Iman

Jumat, 13 Oktober 2023 – Hari Biasa Pekan XXVII

160

Lukas 11:15-26

Tetapi ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.

Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”

“Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.”

***

Saudara-saudari yang terkasih, ungkapan “merawat lebih sulit daripada membuat” sering kali terbukti kebenarannya. Merawat berarti melestarikan sesuatu yang sudah ada agar kondisinya tetap terjaga seperti sebelumnya. Di sini, kita membutuhkan kerja keras, pengorbanan, kemauan untuk mendengarkan orang lain, kerja sama, dan tanggung jawab dari berbagai pihak. Kelompok kategorial, paguyuban, serta lingkungan akan hidup dan berkembang jika setiap anggotanya ambil bagian, ikut serta, dan mendukung gerak atau kegiatan yang dilaksanakan. 

Yang mempersatukan kita semua sebagai murid-murid Yesus adalah iman akan Yesus sendiri. Beriman sama, tetapi saling sikut dan menjatuhkan? Sungguh tidak elok. Bagaimana mungkin kita yang dikaruniai Roh Kudus yang mempersatukan malah gaduh, tidak berani bersaksi, dan tidak mampu melayani dengan tulus? Hal itu tidak boleh terjadi. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk merawat iman. Pertanyaannya, bagaimana kita masing-masing dapat merawat iman kita, serta memberi tempat bagi Roh Kudus untuk bekerja?

Hidup berkeluarga, hidup berkomunitas, dan hidup menggereja harus senantiasa dijaga, dikembangkan, dan dipertobatkan agar kita tetap berada dalam panggilan Allah dan tetap hidup dalam kekudusan. Ingat selalu bahwa kita semua dipanggil kepada kekudusan. Karena itu, kita harus berjalan bersama menuju kekudusan, alih-alih saling menyingkirkan untuk mencapai kekudusan sendiri.

Setan tidak menyukai kerukunan. Sering kali, kerukunan hidup bersama hancur karena tampilnya orang-orang yang penuh ambisi, suka mencari panggung, dan merasa paling berjasa. Jagalah hati kita agar tidak dinodai oleh ambisi pribadi. Jagalah pikiran kita agar tidak memandang rendah dan tidak mudah menghakimi orang lain. Jagalah mulut kita agar tidak memfitnah dan tidak gemar menggunjingkan orang lain. Jagalah kekudusan diri kita dengan menaati kehendak Allah. Waspadalah selalu, sebab roh jahat tidak suka kalau kita hidup kudus!