Matius 19:13-15
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
***
Orang banyak membawa anak-anak kecil kepada Yesus dengan maksud untuk diberkati dan didoakan. Akan tetapi, para murid menghalangi anak-anak itu untuk menerima berkat dari Yesus. Mengapa para murid bersikap demikian? Mungkin mereka berpikir bahwa anak-anak kecil itu mengganggu dan tidak penting. Masyarakat Yahudi kala itu memang umumnya berpandangan demikian, sebab anak-anak kecil belum mempunyai peran, tugas, dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Yesus punya pandangan yang berbeda. Meskipun anak-anak kecil belum berperan dalam kehidupan bersama, mereka mempunyai keutamaan dan keistimewaan yang dapat menginspirasi orang pada umumnya, yakni kejujuran, kesucian, dan kemurnian jiwa. Itulah sebabnya Yesus menyayangi, menghormati, dan menjunjung tinggi anak-anak kecil. Bukankah misteri Kerajaan Allah justru dinyatakan kepada orang-orang benar yang suci jiwanya?
Anak-anak kecil juga menggambarkan kehidupan orang-orang kecil, lemah, dan yang dianggap tidak mempunyai peran dalam masyarakat. Meskipun sering tidak diperhitungkan, mereka tetap memiliki keutamaan, yakni kesederhanaan dan kerendahan hati. Keutamaan itulah yang membuat mereka mempunyai tempat dalam Kerajaan Allah, bahkan menjadi yang terbesar di dalamnya.
Kehidupan anak-anak kecil dapat menginspirasi kita dengan karakter mereka yang jujur dan suci. Nilai kejujuran dan kesucian perlu bertumbuh dan berkembang dalam diri orang beriman. Kita perlu memandang anak-anak kecil dengan pandangan Yesus yang tidak merendahkan, tetapi menghormati dan menyayangi mereka. Sikap Yesus yang terbuka dan menerima anak-anak kecil menerangi kita untuk tidak memandang rendah orang lain, terutama mereka yang lemah dan tidak diperhitungkan, sebab semua orang bernilai dan berharga.