Jangan Menjadi Batu Sandungan

Senin, 14 Agustus 2023 – Peringatan Wajib Santo Maksimilianus Maria Kolbe

190

Matius 17:22-27

Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”

***

Hari ini, kita bergembira memperingati Santo Maksimilianus Maria Kolbe, seorang imam dan martir. Ia seorang biarawan Fransiskan Konventual asal Polandia, dikenal berdevosi kuat kepada Santa Maria yang dikandung tanpa noda (immaculata). Ia mendirikan biara Immaculata di Polandia dan di Nagasaki, Jepang, serta melakukan banyak pelayanan kasih sepanjang perjalanan hidupnya sebagai imam. Ia rela mengorbankan nyawa demi kebahagiaan dan keselamatan seorang bapak.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus bersama para murid-Nya yang sedang berada di Galilea, tempat permulaan pewartaan-Nya. Di tempat ini, Yesus memberitakan untuk kedua kalinya tentang sengsara dan wafat-Nya di Yerusalem. Para murid merasakan kesedihan yang mendalam ketika mendengar bahwa Yesus, sang Guru, akan menderita dan wafat. Penderitaan dan wafat Yesus itu terjadi sebagai kehendak dan rencana Allah Bapa.

Yesus dan para murid kemudian tiba di Kapernaum, tempat tinggal Simon dan Andreas. Di tempat ini, seorang pemungut bea dari Bait Allah berjumpa dengan Petrus dan menanyakan apakah Yesus membayar pajak untuk pemeliharaan Bait Allah di Yerusalem. Yesus sebenarnya tidak berkewajiban membayar bea untuk Bait Allah mengingat identitas-Nya sebagai Anak Allah. Sama seperti para raja mengumpulkan pajak dari orang asing dan bukan dari rakyat yang adalah anaknya sendiri, demikian pula Yesus, Anak Allah dan pemilik Bait Allah, tidak perlu membayar bea untuk Bait Allah. Namun, demi keadilan dan menghindari batu sandungan bagi orang banyak, Yesus membayarnya dengan cara yang bijak dan mengagumkan.

Dengan bertindak demikian, Yesus mengajarkan para murid agar bertindak adil dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tindakan Yesus menginspirasi kita juga supaya bertindak bijak, adil, dan baik. Santo Maksimilianus Maria Kolbe telah memberikan teladan pengorbanan yang luar biasa. Semoga kita juga mau berkorban demi kebaikan sesama yang sakit, lapar, dan menderita. Kita percaya bahwa di balik pengorbanan dan kebaikan yang kita lakukan, Tuhan menyediakan berkat berlimpah.