Harta dan Mutiara

Rabu, 2 Agustus 2023 – Hari Biasa Pekan XVII

154

Matius 13:44-46

“Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

***

Hari ini Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga dengan harta yang terpendam atau tersembunyi di ladang. Harta di sini menunjuk pada sesuatu yang tak ternilai harganya, meski tidak dijelaskan apa yang sesungguhnya dimaksud. Harta tersebut ditemukan oleh seseorang yang sangat mungkin pekerja harian yang tidak memiliki apa-apa. Tanpa sengaja, dia menemukan harta yang terpendam di ladang. Karena itu, dia lalu menjual seluruh miliknya dengan sukacita untuk membeli ladang tersebut, dengan tujuan mengamankan harta terpendam yang ditemukannya. Melalui perumpamaan ini diperlihatkan nilai yang sangat berharga dari Kerajaan Allah. 

Kerajaan Surga diumpamakan juga oleh Yesus dengan seorang pedagang yang mencari mutiara-mutiara yang indah. Mutiara-mutiara yang indah jelas sangat bernilai dalam dunia kuno, bahkan nilainya lebih besar dari emas. Ini menegaskan bahwa Kerajaan Surga tak ternilai harganya. Untuk mendapatkannya dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Orang yang terlebih dahulu mencari Kerajaan Surga dan mengorbankan segala sesuatu untuk mendapatkannya akan mengalami kehadirannya yang mengagumkan dalam hidup.

Melalui perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga, Yesus mengundang kita untuk mencari “harta karun” dalam hidup kita. Kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri: Apakah kita merindukan dan mencari Kerajaan Surga dalam kehidupan sehari-hari? Kerajaan Surga ada di antara kita, tetapi kita sering tidak menyadarinya. Kita dapat menemukannya dalam sesuatu yang sederhana seperti keindahan bunga yang mekar, matahari terbenam, dan juga dalam senyuman orang lain.