Markus 12:35-37
Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
***
Bacaan Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang mengajukan sebuah pertanyaan kepada orang banyak yang mendengarkan pengajaran-Nya di Bait Allah. Ia mempertanyakan mengapa para ahli Taurat menyebut Mesias sebagai anak Daud, padahal dalam Kitab Suci, Daud sendiri hormat kepada-Nya dan menyebut Mesias sebagai Tuannya.
Dengan pertanyaan itu, Yesus hendak menyatakan bahwa Dia adalah Mesias yang mempunyai kuasa atas musuh-musuh-Nya. Sebagai Putra Allah, Yesus hadir bukan hanya sebagai keturunan Daud, sebab Ia jauh melebihi seorang manusia biasa.
Perikop ini mau mengajarkan kepada kita bahwa Yesus adalah Mesias yang sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci. Dia bukan sekadar keturunan Daud, sebab Dia adalah Juru Selamat dunia, Putra Bapa yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Pertanyaannya, apakah kita percaya dan mampu mengakui-Nya sebagai Mesias dalam hidup kita? Sebagai pengikut Kristus, panggilan sejati kita adalah hidup dalam iman akan Dia yang diutus oleh Bapa ke dunia sebagai Juru Selamat. Hal ini akan mampu kita wujudkan kalau kita terus-menerus membangun relasi yang mendalam dengan Tuhan.
Pengakuan akan Yesus sebagai Mesias kita nyatakan dengan keterbukaan untuk mempersilakan Tuhan menjadi pemimpin yang mengarahkan seluruh hidup kita. Doa adalah jalan yang kita pilih agar terus bertumbuh dalam iman. Hidup kita hendaknya mencerminkan iman kita kepada Yesus, sehingga semakin banyak orang yang percaya kepada-Nya. Mengakui Yesus sebagai Juru Selamat tidak cukup dengan kata-kata. Kita harus melakukan tindakan kasih yang nyata. Kita juga harus senantiasa bertobat dan menjauhi segala tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran-Nya.
Semoga bacaan Injil hari ini meneguhkan kita untuk selalu setia mengikuti Yesus dan melaksanakan kehendak-Nya. Semoga dalam seluruh kehidupan kita, kita mampu mengakui-Nya sebagai Mesias yang berkuasa atas seluruh hidup kita, sehingga hati kita selalu terarah kepada-Nya.