Hidup oleh Percaya

Selasa, 18 April 2023 – Hari Biasa Pekan II Paskah

107

Yohanes 3:7-15

“Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain dari Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”

***

Keraguan dan ketakutan adalah musuh terbesar manusia untuk sukses, sebaliknya kepercayaan adalah syarat untuk hidup sukses. Orang yang percaya akan selalu optimis bahwa sesuatu yang baik sedang menanti di depan matanya. Orang yang ragu sulit maju dan kurang terbuka terhadap perubahan, sementara orang yang percaya terbuka terhadap setiap perubahan dan mampu mengatasi segala rintangan menuju kesuksesan.

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus menuntun orang itu untuk sampai pada pemahaman yang benar tentang kelahiran kembali dari air dan Roh. Orang yang lahir kembali berarti hidupnya dibersihkan dari dosa dan diisi dengan kekuatan Roh. Nikodemus awalnya terkurung oleh pengetahuan dan cara pandangnya sebagai seorang pemimpin agama Yahudi. Yesus membuka hati-Nya bagi Nikodemus untuk menuntun dia pada iman yang benar sebagai ciri khas orang yang lahir kembali.

Jika Nikodemus sampai pada kepercayaan akan Yesus, dia akan mengalami kelahiran kembali, yaitu keterbukaan hati menerima Roh Allah, sehingga dia akan hidup oleh Roh. Nikodemus akan melihat Kerajaan Allah dan mengalami hidup kekal. Demikian juga semua orang yang percaya pada Yesus dan menghormati Dia, mereka akan mengalami hidup kekal. Orang yang percaya akan mengalami kemuliaan Allah. Mereka akan diselamatkan; hidup mereka akan dipenuhi sukacita.

Sering kali kekatolikan kita hanya sebatas pengetahuan dan perkataan. Kita mengetahui macam-macam ajaran Gereja tentang Tuhan; kita sering mengatakan bahwa kita percaya kepada Tuhan; padahal tanpa sadar kita mempertahankan pemahaman yang keliru tentang Tuhan. Iman itu tidak hanya berhenti pada tataran pengetahuan dan perkataan. Iman harus dihidupi dan dinikmati. Tanda bahwa kita percaya kepada Tuhan adalah kalau kita hidup lebih tenang dan bahagia. Ketenangan dan kebahagiaan orang percaya tidak berarti bahwa mereka tidak lagi mengalami tantangan atau derita. Meski menghadapi tantangan atau derita, mereka tetap yakin bahwa Tuhan punya cara untuk menolong mereka keluar dari kesusahan hidup. Orang percaya tetap optimis meskipun hidup tampak tidak mudah.