Menghidupi Iman, Mewartakan Kebenaran

Kamis, 15 Desember 2022 – Hari Biasa Pekan III Adven

132

Lukas 7:24-30

Setelah suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripada dia.” Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

***

Bacaan Injil hari ini merupakan lanjutan bacaan kemarin tentang utusan Yohanes yang mempertanyakan apakah Yesus sungguh Mesias yang dinantikan atau bukan. Hari ini, setelah kedua utusan itu pergi, Yesus menjelaskan tentang Yohanes kepada orang banyak. Yesus memulai penjelasan-Nya dengan bertanya, untuk apa mereka pergi ke padang gurun, tempat di mana Yohanes menyerukan pertobatan. Beberapa kemungkinan jawaban disodorkan oleh Yesus.

Pertama, apakah mereka bermaksud melihat buluh yang digoyang-goyangkan angin? Buluh memang bergerak sesuai arah angin. Ini menggambarkan orang yang tidak teguh dalam pendirian, ikut arus, ataupun menuruti saja maunya para penguasa. Yesus hendak menunjukkan bahwa Yohanes bukanlah orang yang demikian. Ia adalah orang yang teguh dalam iman dan berani dalam menyatakan kebenaran. Ketika Herodes bersalah, meski dia ini raja, Yohanes tidak gentar menegurnya sehingga masuk penjara. Ketika pewartaannya ditolak oleh orang-orang Yahudi pun semangat Yohanes tidak pernah surut. Yohanes adalah orang yang dengan tegas menyerukan kebenaran!

Kedua, apakah mereka mau melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus, indah, dan mewah tempatnya di istana, bukan di padang gurun. Dengan ini, Yesus mau mengatakan bahwa Yohanes tidak seperti seorang raja yang suka hidup dalam kemewahan di istana. Yohanes adalah orang yang menyerukan kebenaran. Ia hidup sederhana di padang gurun dengan pakaian yang kasar dan makan apa adanya.

Ketiga, apakah mereka bermaksud melihat seorang nabi? Yang ketiga ini didukung oleh Yesus. Yesus mengatakan bahwa Yohanes adalah nabi, bahkan lebih dari itu! Nabi-nabi Perjanjian Lama umumnya hanya bernubuat, tetapi Yohanes juga mempersiapkan jalan bagi Mesias. Karena itu, Yohanes adalah penghubung antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sebagai “sang penghubung”, Yohanes dikatakan sebagai yang terbesar dari yang dilahirkan oleh seorang perempuan.

Apa pesan bacaan Injil hari ini untuk kita? Pertama, hendaknya kita bersyukur atas anugerah iman kepercayaan yang kita miliki, yang ditandai dengan Sakramen Permandian kita. Dengan permandian, kita telah menjadi anggota keluarga Allah. Namun, permandian ini juga memberikan tanggung jawab kepada kita untuk menghidupi iman dengan sungguh-sungguh. Kita mesti tunduk berserah kepada Tuhan dan melaksanakan kehendak-Nya.

Kedua, dengan mengimani Kristus, kita dipanggil untuk menjadi seorang nabi yang berani mewartakan kebenaran, tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai kepentingan. Yang kita perjuangkan hanya satu, yakni kepentingan Tuhan. Karena itu, sebagai orang beriman, kita harus berani menyerukan kebenaran dan menghidupinya.

Ketiga, sama seperti Yohanes, kita hendaknya juga hidup dalam kesederhanaan. Yang penting bukanlah tampilan luar, yang sering kita sangka akan membuat orang lain yakin untuk mendengarkan kita. Yang terpenting adalah isi pewartaan kita, yakni kebenaran yang berasal dari Allah.

Semoga dengan renungan hari ini, kita semakin kokoh dalam iman. Kedatangan Tuhan semakin dekat, marilah kita semakin bersemangat dalam mempersiapkan diri kita, sehingga mampu mewartakan sukacita kehadiran-Nya kepada semua orang.