Lukas 21:5-11
Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: “Apa yang kamu lihat di situ — akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Ia berkata kepada mereka: “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”
***
Pembahasan tentang akhir zaman merupakan topik menarik yang sering dibicarakan orang. Sudah banyak “orang pintar” yang mencari popularitas dengan memublikasikan ramalan tentang hari kiamat. Saya ingat ketika saya masih kecil, orang-orang di kampung percaya bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2000. Setelah ramalan itu gagal, orang ternyata tidak jera, sehingga membuat ramalan yang lain. Hari kiamat memang menakutkan, tetapi orang rupanya tidak bosan membicarakannya.
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang akhir zaman. Diceritakan bahwa Yesus mengkritik orang-orang yang mengagumi keindahan fisik bangunan Bait Allah. Dia mengatakan bahwa akan tiba saatnya Bait Allah itu diruntuhkan. Memang, Bait Allah di Yerusalem kemudian dihancurkan Titus pada tahun 70. Bagi orang Yahudi, fakta kehancuran Bait Allah itu adalah tanda datangnya akhir zaman.
Para murid tertarik untuk bertanya mengenai saat datangnya akhir zaman. Yesus mengantar mereka untuk memahami pengajaran-Nya tentang hal itu. Bagi Yesus, akhir zaman bukan soal waktu kapan saat itu akan datang, tetapi jauh lebih penting lagi, yakni perihal kewaspadaan atau persiapan diri untuk menghadapinya. Menghadapi akhir zaman bukan soal persiapan lahiriah seperti membangun dan mengagumi keindahan Bait Allah, melainkan dengan mendirikan bangunan rohani, yakni memperkuat iman agar tidak mudah disesatkan. “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan.”
Akhir zaman adalah urusan Allah dan di luar jangkauan nalar manusia. Biarlah yang menjadi urusan Allah tetap menjadi urusan Allah. Tugas kita, manusia, adalah mempersiapkan diri dengan menanam benih-benih kebaikan, memperbanyak perbuatan kasih, serta setia membangun hidup rohani yang dalam. Daripada sibuk memikirkan jatuh tempo hari kiamat yang hanya diketahui Tuhan, lebih baik kita mengisi hari-hari kehidupan kita dengan memperteguh iman, agar tidak murah goyah oleh godaan dunia. Termasuk dalam godaan dunia adalah ramalan-ramalan tentang akhir zaman yang menyesatkan. Persiapan diri adalah strategi terbaik yang dapat membawa kita pada keselamatan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat, saat “musim menuai” telah tiba.