Gereja Papa

Senin, 31 Oktober 2022 – Hari Biasa Pekan XXXI

88

Lukas 14:12-14

Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

***

Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa pemilihan nama Fransiskus tidak bertitik tolak pada pemikiran mengenai suatu gagasan, tetapi muncul secara spontan akibat pelukan seorang sahabat. Dia mengungkapkan:

“Saat pemilihan berlangsung, duduk di samping saya uskup agung emeritus Sao Paulo yang juga adalah praefek emeritus kongregasi untuk klerus, Kardinal Claudio Hummes. Ia adalah seorang teman baik, sungguh-sungguh teman baik. Saat situasi berkembang menjadi sedikit ‘tidak nyaman’, ia menghibur saya. Ketika suara yang memilih saya mencapai dua pertiga dari keseluruhan, bergemalah tepuk tangan karena paus akhirnya terpilih. Segera Kardinal Hummes memeluk, mencium, dan berkata kepada saya supaya jangan melupakan orang-orang miskin.

Kata itu terus-menerus bergaung, ‘Orang miskin, orang miskin.’ Kemudian, segera, dalam kaitannya dengan orang-orang miskin itu, pikiran saya tertuju pada Fransiskus dari Assisi. Lalu, saya berpikir tentang perang, sementara pemilihan terus berlangsung sampai semua suara akhirnya terkumpul. Fransiskus adalah seseorang yang mencintai perdamaian. Demikianlah nama itu muncul dalam hati saya, Fransiskus dari Assisi.

Bagi saya, Fransiskus adalah seseorang dengan kemiskinan, seseorang yang mencintai perdamaian, seseorang yang mencintai dan merawat ciptaan. Saat ini pun hubungan kita dengan ciptaan tidak terlalu baik, bukan? Fransiskus adalah orang yang memberi kita semangat perdamaian, semangat orang miskin. Ah, betapa saya berharap sebuah Gereja yang miskin dan untuk orang-orang yang miskin!”