Jadilah Saksi Kristus

Jumat, 28 Oktober 2022 – Pesta Santo Simon dan Yudas

184

Lukas 6:12-19

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

***

Hari ini, Gereja merayakan Pesta Santo Simon dan Yudas, dua orang rasul Yesus. Simon disebut juga orang Zelot (Mat. 10:4), sebab ia merupakan penganut aliran Zelot yang memberontak melawan bangsa Romawi. Menurut tradisi suci, Simon mewartakan Injil di Mesir, Mesopotamia, dan Persia, hingga wafat sebagai martir. Yudas anak Yakobus disebut juga Tadeus (bdk. Mat. 10:3). Menurut tradisi suci, Yudas mewartakan Injil di Mesopotamia sebelum bergabung bersama Simon di Persia, di mana keduanya wafat bersama sebagai martir Kristus.              

Bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus yang memilih kedua belas rasul-Nya. Kita dapat melihat bahwa Yesus dalam menjalankan tugas pengutusan-Nya di dunia tidak bekerja sendiri, tetapi mengikutsertakan orang lain. Setelah berdoa kepada Allah Bapa, Ia memilih dari antara para murid dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Tugas utama para rasul adalah mewartakan Kerajaan Allah ke segala penjuru dunia. Tugas ini benar-benar dijalankan oleh para rasul seperti yang kita lihat dalam diri Rasul Simon dan Yudas. Keduanya begitu setia dan berani dalam mewartakan Injil. Tanpa mengenal lelah, mereka menyebarluaskan Injil ke segala penjuru dunia hingga wafat sebagai martir.

Para rasul lain pun mewartakan Injil sampai akhir hidup mereka. Pewartaan dan pengorbanan mereka membuat Gereja terus bertumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu hingga saat ini. Sekalipun menghadapi tantangan, Gereja Kristus tetap berdiri kokoh, sebab berdiri di atas para rasul dan para nabi. Yesus Kristus sebagai batu penjuru tidak pernah meninggalkan Gereja-Nya (lih. bacaan pertama hari ini, Ef. 2:19-22). Ia selalu beserta kita, memanggil dan mengutus kita untuk meneruskan pewartaan Injil di dunia ini. Pewartaan Injil tidak saja dilakukan dengan perkataan, tetapi juga dengan perbuatan kita. Dengan menunjukkan sikap hidup yang diresapi nilai-nilai injili, kita mewartakan Injil sekaligus menjadi saksi Kristus.