Membaca Tanda-tanda Zaman

Jumat, 21 Oktober 2022 – Hari Biasa Pekan XXIX

485

Lukas 12:54-59

Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?

Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.”

***

Seberapa pandai Anda meramal cuaca hanya dengan melihat awan di langit dan angin yang bertiup? Orang banyak yang disapa Yesus hari ini cukup pandai melakukannya. Mereka meramal cuaca berdasarkan tanda-tanda dan instrumen yang tersedia bagi mereka. Walaupun pandai dalam membaca tanda-tanda alam, mereka justru dicela oleh Yesus. Yesus mencela mereka sebagai orang munafik karena mereka tidak bisa “menilai zaman ini”.

Kata-kata celaan tersebut menggemakan kata-kata celaan Yesus kepada “angkatan ini” yang meminta suatu tanda, tetapi tidak bisa membaca tanda-tanda yang telah diberikan (Luk. 11:29-32). Itu memperlihatkan kebutaan mereka terhadap tanda-tanda kehadiran Mesias. Walau pandai meramal cuaca, mereka tidak mampu melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan di tengah-tengah hidup mereka.

Tuhan memberi kita tanda-tanda yang membimbing kehidupan iman kita. Karena itu, Yesus mengharapkan agar kita pandai membaca tanda-tanda kehadiran-Nya. Kehadiran-Nya tidak hanya diperlihatkan dalam peristiwa-peristiwa yang luar biasa, sebab Ia menyatakan diri-Nya dalam banyak cara.

Marilah kita bertanya pada diri sendiri: Sudahkah kita memperhatikan dan berusaha memahami tanda-tanda yang kita alami dan kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari? Ataukah kita terbiasa mengabaikan tanda-tanda itu? Apakah kita senantiasa berdoa bagi banyak orang di dunia ini yang setiap hari berjuang di tengah kekerasan, terorisme, perang, kelaparan, dan kemiskinan?

Marilah berdoa: “Tuhan Yesus Kristus, ubahlah hati dan hidup kami agar kami dapat hidup sepenuhnya bagi-Mu. Bantulah kami memilih apa yang benar dan untuk berpaling dari setiap dosa dan dari setiap keterikatan duniawi yang menghalangi kami untuk mencintai dan melayani-Mu dengan sepenuh hati. Bukalah mata dan telinga kami agar kami dapat sepenuhnya mendengar dan melihat tanda-tanda kehadiran dan sapaan-Mu bagi kami. Kami mohon ampun karena kami sering mengabaikan dan tidak memedulikan tanda-tanda kehadiran dan sapaan-Mu bagi kami dalam hidup sehari-hari. Engkaulah Tuhan dan Juru Selamat kami kini dan sepanjang masa. Amin.”