Kerendahan Hati untuk Mau Belajar Terus

Rabu, 5 Oktober 2022 – Hari Biasa Pekan XXVII

86

Lukas 11:1-4

Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”

***

Keangkuhan membuat seseorang enggan untuk mau belajar secara terus-menerus. Hati dan pikirannya tertutup akan sesuatu yang baru dengan berkata, “Saya sudah tahu.” Seorang guru merasa diceramahi ketika mendapatkan pembinaan. Seorang dokter merasa diri sudah tahu segala macam penyakit dengan tidak mau belajar lagi. Seorang imam mengira sudah mengenal segala sesuatunya tentang Tuhan dengan melalaikan pembinaan diri dan doa-doa pribadi.

Dalam bacaan Injil hari ini, seorang murid, yang pastinya setiap hari bersama dengan Yesus, dengan jujur dan rendah hati berkata, “Tuhan, ajarlah kami berdoa.” Doa bukanlah suatu pengetahuan, melainkan tentang cara berelasi dengan Tuhan yang perlu dibangun dan dibiasakan terus-menerus. Berdoa dengan demikian merupakan suatu proses pembelajaran dan pembiasaan yang mesti berlangsung terus-menerus.

Mendengar permintaan yang jujur dan rendah hati itu, Yesus pun mengajarkan kepada para murid-Nya sebuah doa. Inilah doa yang sekarang kita kenal sebagai doa Bapa Kami. Doa ini istimewa karena diajarkan langsung oleh Yesus, sang Perantara kita kepada Allah. Doa ini memuat ungkapan-ungkapan yang seharusnya disampaikan manusia kepada Allah sebagai Bapa. Doa ini juga menjadi contoh dan pola untuk doa-doa lainnya yang secara spontan disampaikan kepada Allah.

Semoga dengan setiap kali mendoakan doa Bapa Kami, kita semakin terbentuk menjadi pribadi yang rendah hati di hadapan Allah, senantiasa memuji dan bersyukur atas segala kebaikan-Nya, menyadari kelemahan dan kerapuhan diri dalam menghadapi cobaan dari yang jahat, serta terus berjuang agar menjadi pribadi yang mudah untuk mencintai dan mengampuni sesama. Doa bukan sebuah konsep, apalagi hafalan. Doa adalah ungkapan hati karena kedekatan relasi dengan Tuhan yang perlu dibiasakan terus-menerus. Mari kita terus belajar dan membiasakan diri untuk berdoa mulai hari ini!