Matius 10:7-13
“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.”
***
Orang suci adalah mereka yang berbahagia. Santo atau santa adalah sekaligus merupakan beato atau beata, yakni mereka yang berbahagia. Kita dapat mengenal Allah melalui hidup para santo dan santa.
Salah satu bagian penting dari hidup orang suci adalah menerima Injil bahwa Allah telah mengasihi mereka terlebih dahulu, bahwa Allah mengasihi mereka apa adanya. Laki-laki atau perempuan, muda atau tua, kaya atau miskin, kita semua dikasihi oleh Allah. Tidak peduli bagaimana kita memandang diri kita sendiri, Allah memandang kita sebagai kesayangan.
St. John Henry Newman pernah berkata, “Aku dipanggil melakukan sesuatu atau menjadi apa yang bukan panggilan orang lain. Aku punya tempat dalam rencana Allah di dunia yang tidak dimiliki orang lain. Entah kaya atau miskin, dihina atau dihormati orang, Allah mengenalku dan memanggilku dengan namaku.”
Hidup orang suci merupakan Injil yang hidup. Kita pun dipanggil untuk mengabarkan Injil lewat hidup kita. “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat.”