2022: Tahun Kehidupan

Selasa, 25 Januari 2022 – Pesta Bertobatnya Santo Paulus

108

Markus 16:15-18

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

***

“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk,” demikian Yesus bersabda hari ini. Tanpa perlu membayangkan bahwa Yesus menyuruh kita berteriak-teriak di pasar atau di keramaian untuk mewartakan kabar keselamatan dari Tuhan, sungguh baik kalau pada hari ini kita merefleksikan sabda Yesus tersebut sebagai undangan untuk membawa budaya kehidupan.

Injil adalah kehidupan. Pesan Injil yang utama adalah pesan Paskah, bahwa Yesus telah wafat dan dibangkitkan, bahwa Yesus telah mengalahkan kematian dan membawa kehidupan. Mewartakan Injil berarti membawa budaya kehidupan. Namun, bukankah kita semua ini hidup? Bukankah kita hidup karena kita ini bernapas, bergerak, berolahraga, dan beraktivitas? Sebelum terburu-buru membuat klaim bahwa kita hidup, mari kita belajar dari Santo Paulus yang kita peringati pada hari ini.

Santo Paulus dulunya adalah seorang penganiaya. Dengan garang, dia mengejar para pengikut Kristus dan menyiksa mereka. Paulus hadir pula dalam penganiayaan Stefanus yang dirajam sampai mati. Paulus dahulu adalah seorang yang membawa kematian. Memang dia dikenal hebat dan gigih, tetapi tindakan dan hidupnya membawa kegelapan.

Sekarang mari kita melihat hidup kita masing-masing. Apa yang kita bawa dalam keseharian? Kehidupan atau justru kematian? Jangan-jangan yang kita bawa adalah gosip, pertengkaran-pertengkaran, pikiran negatif, iri hati, kemarahan, dan banyak hal lain yang mengarah pada kematian. Jika demikian, meskipun hidup, kita sebenarnya telah mati!

Hari ini kita memperingati pertobatan Santo Paulus. Paulus dengan ini memilih hidup. Ia berhenti menganiaya pengikut-pengikut Kristus, berbalik membawa kabar gembira dan menunjukkan hidup yang positif. Kita pun diajak untuk memilih hidup, bukan kematian. Semangat persaudaraan, berpikir positif, keterbukaan, kerja sama, dan kesederhanaan perlu kita tumbuhkan karena akan membawa kita pada kehidupan. Dengan itu, hidup kita menjadi otentik, bukan hidup yang palsu.

Tahun 2022 hendaknya tidak menjadi tahun kematian, tetapi menjadi tahun kehidupan. Kita diundang untuk merawat kehidupan yang penuh makna dan membangkitkan gairah untuk membagikan semangat hidup. Marilah di tahun 2022 kita memohon rahmat untuk menjadi pribadi-pribadi yang H-I-D-U-P.