Markus 6:45-52
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
***
Ketika para murid melihat Yesus berjalan di atas air, mereka menunjukkan respons manusiawi, yakni takut, bingung, sekaligus tidak mengerti. Bahkan ketika Yesus sudah mengungkapkan diri-Nya, mereka masih saja menunjukkan sikap yang sama. Seperti yang dialami oleh para murid, di saat-saat genting di mana badai kehidupan melanda hidup kita, Yesus datang untuk menghadirkan keberanian dan pengharapan lewat sabda-Nya, “Aku ini, jangan takut!”
Yesus tahu bahwa para murid sedang berada dalam bahaya. Kalau kita berada dalam situasi seperti itu, Ia pun akan mengetahuinya juga. Ia akan hadir dalam saat-saat genting kehidupan kita, entah ketika kita sakit, gagal dalam berusaha, mengalami masalah dalam studi, terlilit utang, dan sebagainya. Apa tandanya? Ia akan menghadirkan keselamatan dengan cara yang tak terduga, sehingga segala sesuatunya akan pulih seperti sedia kala. Tuhan memulihkan, bahkan di saat kita menyangka bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.
Marilah kita mengambil waktu sejenak, menemukan satu atau dua masalah hidup yang pernah kita lewati. Masalah itu berat, tetapi kita dapat melaluinya. Itulah pertolongan Tuhan yang datang dalam waktu dan dengan cara yang tidak disangka-sangka. Mari kita meluangkan waktu untuk bersyukur atas itu semua.