Berkorban dengan Rela dan Tulus

Senin, 3 Januari 2022 – Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

162

Matius 4:12-17, 23-25

Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, — bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”

Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.

***

Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang berperan penting dalam karya keselamatan Allah. Dia menjadi salah satu “corong” Allah yang menyerukan pertobatan. Ia membaptis banyak orang, dan dengan itu mempersiapkan jalan bagi kehadiran Tuhan. Namun, meskipun mewartakan kebenaran, pada akhirnya Yohanes ditangkap oleh pihak-pihak yang tidak mau membuka diri mereka pada sapaan Allah.

Setelah Yesus mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Ia pergi ke Galilea. Di Galilea, Yesus menyerukan pertobatan dengan berkata, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Bangsa-bangsa disinari oleh terang karena kehadiran Yesus. Ini juga menjadi titik awal karya Yesus dalam memberitakan pertobatan kepada masyarakat luas. Tidak berhenti pada itu saja, Yesus juga berkeliling Galilea untuk menyembuhkan sakit, menahirkan banyak orang, serta memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Kita dapat melihat di sini bahwa karya keselamatan yang dikerjakan Allah melalui Putra-Nya sungguh berhasil. Yesus menghadirkan kesembuhan bagi begitu banyak orang. Namun, kalau kita mau melihat lebih dalam lagi, keberhasilan itu bisa tercapai juga karena peran Yohanes Pembaptis. Dengan menyerukan pertobatan dan pembaptisan, Yohanes mempersiapkan banyak orang untuk menerima keselamatan dari Allah.

Perbuatan dan tindakan Yohanes melampaui sisi kemanusiaannya. Ia tidak mengharapkan pujian dari Yesus atas jasa-jasanya. Sebagai anak-anak Allah, kita diundang untuk berkorban seperti Yohanes. Karena itu, mari kita bertanya pada diri kita masing-masing: Sudahkah kita rela dan tulus dalam membantu orang lain?