Pekerja untuk Tuaian yang Banyak

Sabtu, 4 Desember 2021 – Hari Biasa Pekan I Adven

163

Matius 9:35 – 10:1, 6-8

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Kata-Nya: “Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

***

Yesus mengalami bahwa orang banyak berduyun-duyun mendatangi-Nya, entah untuk mendengarkan pengajaran-Nya, entah karena mereka sakit dan minta disembuhkan. Pemandangan itu sungguh menggerakkan perasaan. Ia pun merasa iba, sebab tampaknya selama ini tidak ada yang peduli kepada mereka. Umat Allah telantar dan tidak terurus. Mereka itu ibarat domba yang tidak mempunyai gembala.

Ke mana perginya para gembala pada saat itu, sehingga domba-domba tercerai-berai? Para gembala ada, tetapi mereka tidak menjalankan tugas dengan semestinya. Kritik ini jelas terarah kepada para pemimpin agama Yahudi, termasuk ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka lebih mementingkan kepentingan sendiri, sehingga menuntun jemaat ke arah yang keliru. Hal-hal menyangkut kewajiban agama ditekankan, tetapi hal-hal yang paling mendasar, antara lain belas kasihan, malah dilupakan.

Kepada murid-murid-Nya, Yesus lalu berbicara soal “tuaian”, yakni umat yang harus dilayani. Jumlah mereka begitu banyak, sungguh tidak sebanding dengan jumlah pekerja yang ada, yaitu Dia dan murid-murid-Nya. Karena itu, Ia mengajak para murid memohon kepada Bapa supaya jumlah pekerja ditambah. Namun, meskipun jumlah tenaga terbatas, misi tetap harus dimulai. Yesus kemudian mengutus dua belas murid untuk melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan-Nya agar domba-domba Israel tidak lagi telantar. Ia pun memberi mereka kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit.

Di tengah situasi sulit seperti yang tengah terjadi sekarang ini, kita membutuhkan kehadiran orang-orang yang bersedia sepenuh hati menyumbangkan pikiran dan tenaga bagi kesejahteraan bersama. Kiranya itulah tugas dan tantangan sebagai rasul di zaman modern ini. Seorang rasul diajak untuk melihat dirinya sendiri, untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dan membaktikannya bagi masyarakat luas. Siapakah rasul yang dimaksud? Yesus berdoa semoga Bapa mengirim pekerja untuk tuaian yang melimpah. Semoga kita semua adalah jawaban Bapa untuk doa Yesus tersebut.