Sikap Yesus terhadap Orang Berdosa

Kamis, 4 November 2021 – Peringatan Wajib Santo Carolus Borromeus

1180

Lukas 15:1-10

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”

***

Yesus menceritakan dua perumpamaan kepada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang bersungut-sungut melihat Dia menerima kedatangan orang-orang berdosa. Kedua perumpamaan itu adalah perumpamaan tentang domba dan tentang dirham yang hilang.

Perumpamaan tentang domba yang hilang menceritakan seorang gembala yang meninggalkan kawanan dombanya untuk mencari seekor domba gembalaannya yang hilang. Dia mencari domba itu sampai menemukannya. Ketika ditemukan, dia sangat bersukacita. Domba itu diletakkan di atas bahunya, yang menunjukkan cintanya yang luar biasa. Dia pun berbagi sukacita dengan mengadakan perjamuan bersama para sahabat dan tetangga.

Perumpamaan tentang domba yang hilang ditutup dengan sebuah pelajaran penting: “Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Allah mengasihi orang-orang berdosa dan menghendaki agar mereka pun mengalami keselamatan.

Perumpamaan kedua tentang dirham yang hilang menekankan sukacita karena menemukan kembali apa yang hilang. Seorang perempuan dikisahkan memiliki sepuluh dirham dan salah satunya hilang. Dia lalu menyalakan pelita, menyapu lantai rumah, dan mencarinya dengan cermat sampai menemukannya. Satu dirham itu sangat bernilai baginya, sehingga ia sangat bersukacita ketika ditemukan lagi. Sukacita itu dibagikan dengan sahabat-sahabat dan tetangga dengan mengadakan perjamuan. 

Perumpamaan tentang dirham yang hilang diakhiri dengan sebuah pelajaran penting:  “Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Seperti seorang perempuan bersukacita setelah menemukan kembali dirhamnya yang hilang, demikianlah Allah bersukacita karena bertobatnya satu orang yang berdosa.

Dari dua perumpamaan di atas, Yesus ingin menekankan gagasan yang sama, yakni cinta dan sukacita Allah yang luar biasa bagi orang-orang berdosa yang bertobat. Semoga kita juga berupaya untuk mencari orang-orang yang telah tersesat dan membawa mereka kembali ke jalan yang benar.