Membangun Persahabatan dengan Allah

Kamis, 7 Oktober 2021 – Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario

90

Lukas 11:5-13

Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan darinya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

***

Suatu permintaan selalu berkaitan dengan apa yang kita butuhkan. Saat kita meminta sesuatu, pasti itu adalah sesuatu yang kita perlukan. Permintaan tersebut juga pasti kita sampaikan kepada orang yang tepat, yakni orang yang kita kenal, orang yang kita anggap mau dan mampu memenuhinya. Di sinilah akan lahir kepercayaan antara pihak yang satu dan pihak yang lain, antara pihak yang meminta dan pihak yang diminta.

Bacaan Injil hari ini memperdengarkan kepada kita bagaimana perjuangan seseorang yang datang kepada sahabatnya saat tengah malam untuk meminjam tiga buah roti dalam rangka menjamu sahabatnya yang lain yang singgah ke rumahnya. Oleh Yesus, kisah tersebut dijadikan gambaran akan relasi Allah dengan manusia. Allah adalah sahabat baik kita. Ia adalah tempat bagi kita untuk datang ketika kita membutuhkan bantuan. Karena itu, ketika kita mengalami kesulitan, yang perlu dipertanyakan justru adalah apakah kita mau datang di hadapan-Nya dan mau mempercayakan segala persoalan kita kepada-Nya. Dari pihak Allah, Ia sudah menyatakan kesiapsediaan-Nya untuk menyambut kita dengan berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Hari ini Gereja memperingati Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Banyak pendoa rosario yang telah mengalami bahwa doa-doa mereka dikabulkan. Maria sungguh perantara rahmat dari Tuhan kepada manusia. Segala doa yang dimintakan kepada Maria akan diteruskannya kepada sang Putra. Sebagaimana Maria menjalin persahabatan yang erat dengan Allah, kita pun hendaknya seperti itu. Hendaknya kita datang kepada-Nya tidak saja saat mengalami kesulitan, tetapi juga saat mengalami kegembiraan. Mari kita membangun persahabatan dengan Allah, yakni dengan melakukan yang terbaik bagi-Nya.