Doa dan Perbuatan

Selasa, 5 Oktober 2021 – Hari Biasa Pekan XXVII

98

Lukas 10:38-42

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil darinya.”

***

Mana yang menjadi prioritas dalam hidup kita? Doa atau perbuatan? Ada dari antara kita yang selalu berdoa tanpa henti, tetapi melupakan bagaimana bertindak. Ada juga yang selalu bertindak, tetapi melupakan doa.

Bacaan Injil hari ini menggambarkan bagaimana Marta menyibukkan diri dengan pelayanannya saat Yesus bertamu. Sementara itu, Maria duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkan sabda-Nya. Tindakan Marta itu membuat dirinya sangat sibuk, tetapi justru Maria yang dipuji oleh Yesus karena mengambil bagian yang tepat dalam hidupnya.

Tentu Marta tidak disalahkan oleh Yesus karena pelayanan yang dilakukannya. Yang dilakukan Yesus adalah membenarkan Maria karena mengambil sikap yang tepat, yakni mau duduk di hadapan-Nya dan mendengarkan perkataan-perkataan-Nya. Ini adalah momen yang sangat berharga karena sangat jarang terjadi. Oleh sebab itu, Yesus menganjurkan agar Marta menggunakan kesempatan tersebut seperti saudarinya, yaitu mendengarkan Dia.

Dari Maria dan Marta, kita dapat memetik pelajaran tentang prioritas dalam hidup kita. Maria menggambarkan pribadi yang mau mendengarkan Tuhan dalam doa, sementara Marta menggambarkan pribadi yang lebih suka bertindak secara nyata.

Mari kita merenungkan hal ini: Apa yang akan kita lakukan apabila Tuhan datang bertamu kepada kita? Disadari atau tidak, Tuhan senantiasa mengunjungi rumah kita, keluarga kita, dan hati kita. Kunjungan itu tersembunyi, namun dapat kita rasakan secara nyata. Kiranya itulah saat yang tepat bagi kita untuk melakukan berdoa sekalgus berbuat. Kita berdoa agar mampu mendengarkan sabda Tuhan dan selanjutnya mampu mewujudkannya dalam perbuatan yang konkret. Dengan begitu, perbuatan kita adalah buah dari doa-doa kita. Demikianlah bagi para pengikut Kristus, doa dan perbuatan harus berjalan bersama secara harmonis.