Tontonan dan Teladan

Rabu, 23 Juni 2021 – Hari Biasa Pekan XII

89

Matius 7:15-20

“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”

***

Menurut kodratnya, pohon buah-buahan mestilah menghasilkan buah. Pohon anggur mesti berbuah anggur dan pohon ara mesti berbuah ara. Demikian pula, secara intrinsik, iman mesti berbuah dalam tingkah laku. Bagi Yesus, iman tidak cukup diajarkan saja, tetapi juga mesti dihidupi. Iman yang hanya diajarkan, tetapi tidak dihidupi, adalah iman yang palsu. Atas alasan inilah Yesus berbicara tentang nabi palsu. Mereka mengajarkan kebaikan, tetapi melakukan kejahatan. Mereka bertindak bagai serigala berbulu domba. Jelas, tindakan mereka bertentangan dengan iman yang mereka sendiri ajarkan. Kembali ke analogi pohon, Yesus mengibaratkan orang semacam ini sebagai pohon yang tidak baik, yang menghasilkan buah yang tidak baik pula.

Ada pepatah Latin yang berbunyi, “Verba movent, exempla trahunt,” yang berarti, “Kata-kata melayang, tetapi contoh menukik.” Pepatah ini merumuskan dengan baik tuntutan Yesus di atas. Yesus menghendaki agar kita memberi teladan hidup yang baik bagi sesama. Kata-kata kita bisa membuat orang lain tercengang dan berdecak kagum, kata-kata kita bisa meneguhkan dan menghibur orang lain, tetapi teladan hidup kitalah yang sanggup menggerakkan dan mengubah orang lain. Seorang guru sejati mengajarkan apa yang diyakininya dan menghidupi ajarannya itu. Oleh karena itu, kata-kata yang baik perlu dibarengi dengan perilaku yang baik pula.

Kritik Yesus sangat relevan dengan keadaan kita sekarang. Anak-anak zaman ini adalah anak-anak audio visual. Apa yang mereka tonton berdampak bagi perkembangan mereka. Banyak orang tua sibuk menyeleksi tontotan anak-anak mereka, tetapi sering lupa bahwa yang ditonton setiap hari oleh anak-anak terutama adalah perilaku orang tua sendiri. Yang mereka dengar setiap hari adalah perkataan orang tua sendiri. Karena itu, memberi teladan hidup yang baik jauh lebih penting dari segalanya. Mari kita memberi teladan yang baik untuk anak-anak kita.