Persatuan dalam Dia

Kamis, 20 Mei 2021 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

93

Yohanes 17:20-26

“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

***

Kita semua pasti merindukan persatuan. Tidak ada orang yang merindukan perpecahan, baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Berkaitan dengan hidup rohani, setiap orang pasti juga rindu untuk bersatu dengan Tuhan. Kita semua memiliki panggilan yang sama, yakni untuk senantiasa bersatu dengan Tuhan, sebab hanya dengan itu kita akan mampu bertahan dalam iman meski di tengah pencobaan.

Dasar persatuan kita dengan Tuhan adalah persatuan antara Yesus dan Bapa. Sejak awal karya keselamatan, ikatan persatuan inilah yang diwartakan oleh Yesus. Ia di dalam Bapa dan Bapa di dalam diri-Nya. Kasih yang ditunjukkan Yesus kepada para pengikutNya mau menyatakan bahwa seperti itu pulalah kasih Bapa. Bapa yang mengasihi hadir secara nyata dalam diri Yesus.

Persatuan memampukan kita untuk hidup dalam kasih. Meski tidak berarti tanpa perbedaan, persatuan memampukan kita untuk saling meneguhkan dan memperkaya dalam menghadapi perbedaan tersebut. Yesus berdoa untuk persatuan para murid sebelum kepergian-Nya ke surga. Persatuan yang dimohonkan Yesus kepada Bapa adalah persatuan yang membawa damai, sukacita, dan kasih, sehingga apa pun yang terjadi mereka akan tetap saling menguatkan dan tak terpisahkan.

Mari kita merenungkan, sejauh mana kita berdoa agar selalu diberikan rahmat persatuan dengan Tuhan dan sesama? Jika Yesus sendiri berdoa untuk persatuan para pengikut-Nya, bagaimana dengan kita? Saat kita mudah menyerah dan putus asa dalam hidup, atau saat kita lupa bersyukur atas segala yang kita miliki, itulah tanda bahwa kita belum sungguh bersatu dengan Tuhan. Yesus telah memberi teladan persatuan yang membawa pengharapan akan keselamatan kekal bagi umat yang percaya kepada Bapa dan Putra. Jika kita sudah bersatu dengan Tuhan, menjadi tugas kita untuk membawa semakin banyak orang agar mengenal dan mengalami persatuan yang sama dengan Tuhan, baik lewat doa-doa kita maupun melalui segala tindakan yang kita lakukan. Semoga persatuan dengan Kristus menjadi daya hidup kita untuk mewartakan Bapa, sang Mahakasih.