Mengimani Yesus

Jumat, 30 April 2021 – Hari Biasa Pekan IV Paskah

104

Yohanes 14:1-6

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

***

Sepanjang hidup di dunia ini, manusia tidak pernah lepas dari rasa gelisah. Berbagai macam hal dapat menimbulkan kegelisahan. Bayi-bayi gelisah ketika lapar dan haus, anak-anak gelisah ketika terpisah dari orang tua, remaja-remaja gelisah ketika jatuh cinta, orang dewasa gelisah ketika belum mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Mengapa kita mengalami kegelisahan?

Kegelisahan biasanya terjadi ketika apa yang diharapkan tampaknya kemungkinan tidak dapat dicapai. Yang menjadi harapan biasanya pencapaian-pencapaian yang dianggap sebagai ukuran kesuksesan. Itulah biasanya yang menjadi visi hidup banyak orang. Kita dapat melihat banyak orang tua yang berambisi agar anak-anak mereka berprestasi di sekolah atau menjadi orang terkenal. Karenanya, anak-anak itu lalu diikutsertakan dalam berbagai macam pelajaran tambahan di luar sekolah, sehingga mereka tidak dapat berkembang menjadi diri mereka sendiri. Demikianlah kesuksesan sering diukur dengan popularitas, posisi, dan harta, sehingga menimbulkan kegelisahan ketika hal-hal tersebut tidak diperoleh.

Kita perlu memahami bahwa tidak satu pun dari itu semua yang dapat menjadi jaminan kehidupan. Segala macam yang dianggap ukuran kebahagiaan di dunia ini dapat lenyap dalam sekejap. Ketika bencana alam melanda, misalnya, segala harta yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun bisa saja langsung musnah. Atau, ketika ditimpa penyakit yang berat, tidak ada orang yang dapat menggenggam kehidupannya sendiri. Dengan demikian jelas bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi dan tidak ada yang dapat menjamin hidup kita. Jika demikian, mengapa hal-hal itu menggelisahkan kita?  

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus meyakinkan kita untuk tidak perlu gelisah. Dia meminta kita untuk percaya kepada Allah dan kepada-Nya. Inilah yang disebut iman. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Iman mengarahkan kita untuk memiliki visi yang tidak terbatas pada apa yang ada di dunia ini saja. Visi kita adalah kehidupan setelah kehidupan di dunia ini.

Kalau kita percaya bahwa Yesus menyediakan kehidupan kekal bagi kita, kita tidak perlu gelisah akan apa pun. Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Mengimani Yesus berarti mendapat jaminan kehidupan kekal, sebab Yesuslah satu-satunya jalan untuk sampai ke sana. Saudara-saudari terkasih, mari kita semakin mengimani Yesus dan menempatkan seluruh harapan kita hanya kepada-Nya.