Lukas 6:36-38
“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”
“Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
***
Bacaan Injil hari ini sangat berkesan bagi saya, terutama pada bagian akhir, di mana dikatakan: “Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Dalam kehidupan sehari-hari, betapa sering kita menaruh patokan-patokan kepada orang lain. Kita menilai mereka dengan ukuran-ukuran yang kita tetapkan sendiri.
Saya mempunyai seorang sahabat sedari kecil. Kami selalu bermain bersama sampai-sampai sering lupa waktu karena terlalu asyik. Suatu ketika, karena masalah sepele, terjadilah percekcokan di antara kami, sehingga kami pun hari itu bermusuhan. Namun, keesokan harinya, saya bermain ke rumahnya lagi tanpa merasa bersalah. Teman saya lalu keluar dari rumahnya dan berkata, “Bukannya kita lagi musuhan ya? Kok kamu malah ke sini untuk mengajak main?” Saya menjawab sambil tersenyum, “Oh, iyakah? Kita sedang musuhan? Saya lupa. Ya sudah, main saja yuk.” Seketika kami pun saling meminta maaf, lalu bermain lagi.
Sering kali kita menerapkan ukuran kepada orang lain. Kita marah karena mereka tidak seperti yang kita harapkan. Ketika ada masalah, kita juga sering menuntut pihak lain untuk meminta maaf terlebih dahulu. Sebagai anak kecil, saya waktu itu mencoba keluar dari jebakan tersebut dengan berinisiatif mendekati teman saya dan meminta maaf terlebih dahulu.
Saudara-saudari terkasih, jangan sampai kita dibutakan oleh dosa kita sendiri dan senang menonjolkan kelemahan orang lain. Mari berusaha untuk ikhlas, sebab bersikap ikhlas dalam hal apa pun akan selalu menguntungkan kita.