Para Pekerja di Kebun Allah

Sabtu, 5 Desember 2020 – Hari Biasa Pekan I Adven

142

Matius 9:35 – 10:1, 6-8

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

“Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

***

Setiap murid Yesus, termasuk kita yang hidup sekarang ini, mendapatkan tugas pengutusan. Tuaian yang banyak membutuhkan pekerja yang banyak pula. Kita dipanggil untuk menjadi pekerja yang bertugas menuai panenan dari kebun Allah. Para pekerja tidak dibiarkan bekerja sendirian. Allah memberi kita semua bekal yang memadai, yakni kuasa untuk menyembuhkan dan menyelamatkan. Kuasa ini diberikan Allah kepada kita secara cuma-cuma.

Para pekerja ini bertugas menyampaikan kabar baik, yakni menyampaikan jalan kebenaran dalam Yesus. Mereka diberi tugas untuk menghimpun kembali domba-domba yang hilang di kalangan umat Israel, mewartakan pertobatan kepada mereka karena Kerajaan Surga sudah dekat. Karena dibekali aneka kuasa oleh Yesus, para pekerja diharapkan dapat bekerja dengan baik. Yesus senantiasa menyertai dan memampukan mereka dalam segala situasi.

Para pekerja di kebun Allah diharapkan menjadi penuntun bagi banyak orang untuk kembali kepada-Nya. Mereka diminta menuntun orang-orang itu kepada jalan pertobatan, sebab inilah jalan menuju kebenaran, keselamatan, dan kesembuhan. Tuhan, sang empunya kehidupan, tidak ingin umat-Nya tercerai-berai dan binasa.

Saudara-saudari sekalian, tawaran menjadi pekerja penuai panenan di kebun Allah terbuka lebar bagi kita semua. Beranikah kita menerima tawaran itu? Beranikah kita menjawab panggilan-Nya? Beranikah kita menjadi pribadi yang bertobat, yang mengandalkan Allah dalam hidup, dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama? Semoga demikian.