Lukas 9:1-6
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, kata-Nya kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
***
Yesus membekali dua belas murid yang diutus-Nya dengan sejumlah nasihat. Ia tidak memperkenankan mereka membawa barang-barang, termasuk tongkat serta bekal uang dan makanan. Ini untuk mengatakan bahwa dalam mewartakan Kabar Baik, mereka hendaknya berfokus pada tugas dan tidak membebani diri dengan hal-hal yang tidak perlu. Bagaimana dengan keperluan mereka sehari-hari, terutama soal makanan? Jangan cemas, Tuhan akan menyediakan itu semua melalui tangan orang-orang yang nanti mereka jumpai. Ancaman dan bahaya juga tidak usah dikhawatirkan, sebab perlindungan Tuhan akan senantiasa menyertai mereka.
Selanjutnya perhatian diarahkan pada tanggapan orang-orang yang didatangi murid-murid Yesus. Para murid membawa damai bagi mereka. Sudah diperkirakan bahwa sebagian orang akan memberi sambutan hangat, tetapi sebagian yang lain akan menolak mereka. Jika yang terjadi adalah yang disebut terakhir, para murid tidak perlu marah, tidak perlu pula patah semangat. Tinggalkan saja orang-orang itu, serahkan nasib mereka pada penyelenggaraan Tuhan.
Menarik bahwa para murid ditugaskan salah satunya untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Mengapa menarik, tentunya karena ini relevan dengan kondisi kita sekarang yang tengah berhadapan dengan pandemi Covid-19. Kita sungguh sedang berada dalam saat-saat yang berat. Banyak orang jatuh sakit, banyak pula yang sudah meninggal. Yang sehat pun dirundung kecemasan, sebab bisa saja seaktu-waktu terjangkit virus corona. Kesembuhan dari penyakit dan pemulihan situasi adalah kerinduan semua orang saat ini.
Sebagai murid-murid Yesus, kita dipanggil untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Bisa jadi kita tidak memiliki kemampuan untuk itu karena tidak belajar ilmu kesehatan, tetapi kita tetap bisa berkontribusi, misalnya menciptakan kondisi agar mereka yang sakit dapat segera sehat kembali. Caranya dengan memberikan dukungan moral dan material kepada mereka yang membutuhkan. Kita juga bisa berkontribusi dengan setidaknya mengikuti anjuran-anjuran pihak yang berwenang mengenai protokol kesehatan. Sikap keras kepala dan hanya mau mengikuti kemauan sendiri sungguh tidak membantu, sebab hanya akan memperburuk situasi.