Melaksanakan Hukum Cinta Kasih

Rabu, 10 Juni 2020 – Hari Biasa Pekan X

320

Matius 5:17-19

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

***

Kehidupan kita, mulai dari lingkup yang paling kecil sampai yang paling luas, tidak bisa terlepas dari peraturan dan hukum. Rumah tangga, RT, RW, sampai pada kehidupan bernegara, semuanya memiliki aturan yang harus ditaati oleh orang-orang yang hidup di dalamnya. Hubungan antarbangsa pun diatur dengan hukum-hukum tertentu. Aturan dan hukum itu tercipta atas kesepakatan bersama dari orang-orang yang akan melaksanakannya, serta bertujuan untuk mengatur kehidupan bersama agar berjalan lancar dan tidak merugikan siapa pun.

Dalam Kitab Suci, dapat kita jumpai Hukum Taurat, yakni hukum yang mengatur hidup keagamaan dan hidup sehari-hari orang Yahudi. Karena mengatur segala sesuatunya secara detail, Hukum Taurat begitu banyak, sehingga sering kali menjadi beban. Ketika melaksanakannya pun orang sering kali tidak berpikir jauh, selain bahwa itu sudah menjadi kewajiban yang harus ditaati meskipun mungkin dengan terpaksa.

Hari ini, Yesus mengatakan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, tetapi justru untuk menggenapinya. Apa maksud Yesus? Kalau kita lihat, dalam perjalanan dan karya-karya-Nya, Yesus kadang-kadang melanggar aturan-aturan dalam Hukum Taurat. Ia misalnya tetap bekerja pada hari Sabat dengan menyembuhkan orang-orang sakit, padahal Hukum Taurat tidak memperbolehkan hal itu. Lalu mengapa Yesus mengatakan bahwa Dia datang untuk menggenapi Hukum Taurat?

Yesus mau mengingatkan kita bahwa yang penting dari suatu peraturan bukan hanya isi dan pelaksanaannya semata, melainkan juga semangat yang terkandung di dalamnya atau tujuan dari peraturan tersebut. Dalam melaksanakan peraturan yang berlaku, dampak dari peraturan itu harus terasa, yakni kebaikan bagi semua orang. Kalau pelaksanaan suatu peraturan ternyata membuat kehidupan bersama tidak baik, itu berarti cara kita melaksanakan peraturan tersebut tidak sesuai dengan semangat asal. Bukankah peraturan dan hukum dibuat untuk kebaikan semua orang?  

Sudah semestinya cinta kasih menjadi semangat yang mendasari semua peraturan dan hukum. Menghidupi kasih yang diajarkan Yesus adalah cara kita menggenapi segala peraturan dan hukum yang berlaku dalam kehidupan kita.