Yohanes 15:9-17
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
***
Bacaan pertama hari ini (Kis. 1:15-17, 20-26) menampilkan pergumulan para rasul soal kelengkapan mereka sebagai kelompok dua belas. Yudas telah meninggalkan persekutuan karena mengkhianati Yesus. Kebutuhan untuk melengkapi jumlah para rasul adalah demi memelihara tradisi (sebagai lambang Israel baru) dan demi alasan teknis pelayanan pada saat itu.
Terpilihlah kemudian seorang yang bernama Matias. Matias dipilih karena dirinya senantiasa berkumpul dengan mereka selama Yesus hidup, yakni mulai dari pembaptisan yang dilakukan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga. Jadi, dalam hal pergantian ini pun para rasul menetapkan dasar yang sangat kokoh untuk memilih dan mengangkat pengganti Yudas.
Yesus dalam bacaan Injil hari ini secara tidak langsung menerangkan lebih mendalam mengapa hal itu perlu dilakukan. Kelompok dua belas harus lengkap demi kesempurnaan kesaksian akan kasih Allah. Ia berkata, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu.” Israel baru yang diperjuangkan adalah Israel yang hidup berdasarkan kasih. Karena itu, Yesus memerintahkan, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.”
Pengangkatan Matias menjadi anggota dua belas rasul dengan demikian tidak sekadar agar jumlah mereka lengkap, tetapi berkaitan juga dengan kesaksian tentang hidup bersama dalam kasih. Kristus hendak mewariskan kesaksian tentang wajah Allah yang penuh kasih dalam Israel baru yang dibangun-Nya sendiri. Perwakilan simbolisnya adalah kedua belas rasul tersebut.
Bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini mengajar kita untuk melihat persekutuan dan kebersamaan gerejawi kita. Persekutuan dan kebersamaan ini bukan pertama-tama soal jumlah. Yang lebih utama, semakin banyak orang bersekutu dan memberi kesaksian tentang semangat saling mengasihi. Itu yang dikehendaki Kristus untuk kita wartakan sepanjang masa. Oleh karena itu, memelihara keutuhan dan kekompakan persekutuan adalah langkah pertama yang harus kita lakukan.