Lukas 21:12-19
“Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
***
Bacaan Injil pada hari ini mengajak kita untuk merefleksikan tentang daya juang. “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” Yesus mengajak kita untuk menyadari perjuangan yang perlu kita jalani apabila kita hendak mengikuti-Nya. Hidup mengikuti Yesus bukanlah hidup yang santai dan nyaman. Hidup mengikuti Yesus adalah hidup yang penuh perjuangan karena banyak nilai-nilai Tuhan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai dunia.
Kita terkadang mendengar orang berdoa memohon hidup yang nyaman dan tenang. Sah-sah saja doa seperti itu dipanjatkan kepada Tuhan. Di sisi lain, apabila kita melihat hidup Yesus, kita akan melihat Tuhan yang begitu mencintai kita, yang mau hadir bersama kita, yang berjalan dan bergerak untuk menjumpai orang-orang, yang bekerja untuk mewartakan Kabar Gembira, bahkan yang akhirnya mati disalib untuk menunjukkan kasih-Nya bagi manusia. Inilah Yesus yang berjuang. Inilah Yesus yang berjerih payah. Kita diundang untuk masuk ke sana.
Dunia kita adalah medan pertempuran, pertempuran antara Panji Setan dan Panji Kristus. Pertempuran ini membawa konsekuensi perjuangan yang terus-menerus. Dunia akan terus dibentuk dan diperbarui sampai nantinya Allah bisa sepenuhnya meraja dalam hati manusia. Ini membutuhkan daya juang dari kita, para pengikut Kristus. Pengikut Kristus tidak boleh lembek. Pengikut Kristus tidak boleh loyo. Pengikut Kristus haruslah pemberani dan siap bertempur.
Kita tidak perlu membayangkan terlalu jauh. Perjuangan bisa kita mulai dari hal-hal sederhana, seperti berdoa secara rutin dengan keluarga, terlibat dalam lingkungan atau wilayah, serta mau membaca Kitab Suci secara teratur. Itu contoh sederhana bagaimana daya juang kita akan diuji. Jangan-jangan daya juang orang Katolik hanya sebatas main media sosial atau nonton sinetron! Jika demikian, di mana kualitas kita sebagai pengikut-pengikut Kristus? Marilah kita mohon rahmat Tuhan agar kita memiliki daya juang untuk terlibat sungguh-sungguh dalam perjuangan Kristus membawa warta Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan.