Mewartakan Kebangkitan Kristus

Sabtu, 20 April 2019 – Malam Paskah

730

Lukas 24:1-12

Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.

Sungguh pun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

***

Setelah Yesus wafat, para murid merasa bahwa mereka sudah kalah. Bagaimana tidak, Guru mereka dibunuh di kayu salib seperti seorang penjahat. Di tengah kehancuran itu, muncul para perempuan, yakni Maria Magdala dan sahabat-sahabatnya. Mereka yang juga sangat terpukul karena kematian Yesus berniat untuk menengok kubur sang Guru. Namun, yang mereka jumpai justru kubur yang telah kosong. Perempuan-perempuan itu kemudian dijumpai oleh malaikat Tuhan. Malaikat memberi mereka warta gembira tentang kebangkitan Yesus.

Tidak disangka, murid-murid perempuan memainkan posisi penting dalam kisah kebangkitan Yesus. Merekalah yang pertama kali mendapatkan kabar kebangkitan, mereka pulalah yang menyampaikan hal ini kepada rasul-rasul yang lain. Kenyatakan ini tidak bisa diremehkan begitu saja. Kaum perempuan tampaknya sudah sejak awal memainkan peranan istimewa dalam komunitas umat beriman. Mereka penuh semangat, menjadi murid-murid Yesus yang setia, dan diutus mewartakan kabar gembira kebangkitan kepada para murid Yesus yang lain.