Markus 16:15-18
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
***
Hari ini kita merayakan pesta bertobatnya Santo Paulus. Sebagaimana kita ketahui dalam riwayat hidupnya, misionaris agung ini mengalami perubahan radikal. Peristiwa dalam perjalanan ke Damsyik merupakan awal perubahan hidup bagi orang kudus yang meninggalkan banyak tulisan suci bagi kita ini. Awalnya, sebagai pribadi yang bernama Saulus, ia adalah penganiaya pengikut Kristus. Namun, setelah bertobat, ia menjadi pewarta iman yang tangguh kepada bangsa-bangsa di luar bangsa Yahudi. Ia meninggalkan hidupnya yang lama dan menjalani dengan total hidupnya yang baru sebagai rasul Kristus.
Paulus sebagai rasul sungguh menghidupi tugas yang diberikan oleh Kristus kepada para pengikut-Nya dalam Injil hari ini. Injil hari ini menjadi salah satu dasar misi Gereja. Sebagai pengikut Kristus, Gereja dipanggil menjadi pewarta Injil dan pembawa nilai-nilai luhur kehidupan. Kita bisa merenungkan tanda-tanda yang diungkapkan di sini bukan dalam arti harfiah. Setan, ular, dan racun adalah gambaran hal-hal yang menghancurkan kehidupan. Pengikut Kristus telah memiliki hidup baru dan dipanggil untuk membawa kehidupan baru, kehidupan yang penuh pengharapan bagi semua orang.
Paulus sungguh mengerti akan panggilan hidupnya sebagai rasul. Ia memberikan diri bagi perutusannya sebagai pewarta Injil. Meski tantangan datang dan pergi, ia tidak gentar. Ia sungguh mau hidup bagi Kristus dan bagi Injil yang ia wartakan. Dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus mengatakan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Gal. 2:20).
Mewartakan kebenaran Injil adalah tugas semua anggota Gereja. Tugas perutusan Gereja bukan hanya dimiliki oleh para uskup, imam, dan diakon, tetapi menjadi tugas semua orang beriman. Kita semua atas dasar baptisan yang sama dipanggil menjadi pembawa nilai-nilai kehidupan dengan menyingkirkan segala sikap yang melawan hidup seperti dendam, kebencian, dan keserakahan. Semoga semangat hidup untuk mengabdikan diri pada kebenaran Injil yang dimiliki Santo Paulus menggerakkan kita juga untuk senantiasa membawa terang bagi dunia dan turut andil menciptakan kehidupan yang penuh kedamaian.