Memanggil dan Mengutus

Rabu, 26 September 2018 – Hari Biasa Pekan XXV

451

Lukas 9:1-6

Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, kata-Nya kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

***

Yang menarik dalam bacaan Injil hari ini adalah dua kata ini: “memanggil” dan “mengutus.” Injil Lukas mencatat demikian: “Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang…”

Bagi Yesus, panggilan selalu diikuti dengan perutusan. Ada sesuatu yang terasa dinamis dalam dua kata ini. Panggilan bukanlah sesuatu yang statis atau berhenti. Panggilan adalah sesuatu yang dinamis, bergerak karena selalu diikuti perutusan. Perutusan adalah buah ketika orang mengatakan “ya” terhadap panggilan dari Yesus. Perutusan memungkinkan orang untuk keluar dari dirinya.

Saudara-saudari sekalian, semoga kita senantiasa diingatkan bahwa hidup kita merupakan panggilan sekaligus perutusan. Apa pun pilihan yang kita ambil di dalam hidup ini, semuanya selalu merupakan jawaban “ya” atas panggilan yang Tuhan anugerahkan. Selain itu, apa pun jalan hidup kita, semuanya selalu merupakan bentuk kesiapsediaan kita untuk diutus. Ketulusan kita dalam menghayati pilihan hidup kita salah satunya terdapat dalam kesiapsediaan kita untuk keluar dari diri kita, keluar dari zona nyaman kita.