Suksesi Pemimpin Gereja (8)

157

Dalam bagian kedua Kisah Para Rasul, Petrus dan Yakobus tidak muncul lagi dalam pentas kisah. Paulus kini ditampilkan sebagai tokoh utama. Panggilan Paulus digambarkan datang secara langsung dari Kristus dalam bentuk cahaya yang melebihi matahari dan suara yang tidak hanya didengarnya sendiri, tetapi juga rekan-rekannya.

Kristus yang bangkit memberi Paulus misi khusus, yakni mewartakan Yesus yang bangkit di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi. Tugas khusus ini diperlihatkan secara jelas dalam tiga versi kisah panggilan dan pertobatannya (Kis. 9:1-30; 22:1-21; 26:1-23).[1]

Dalam versi pertama (Kis. 9:1-30), tugas khusus itu diperlihatkan dalam perintah Yesus yang bangkit kepada Ananias, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel” (Kis. 9:15).

Dalam versi kedua (Kis. 22:1-21), tugas khusus itu diperlihatkan dalam perintah Ananias kepada Paulus, “Engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar” (Kis. 22:15).

Dalam versi ketiga (Kis. 26:1-23), tugas khusus itu tidak diperlihatkan melalui perantaraan manusia. Yesus yang bangkit langsung memberi tugas khusus kepada Paulus untuk menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah dilihatnya dan yang akan diperlihatkan-Nya kepada bangsa Yahudi dan bukan Yahudi (Kis. 26:16-18).

(Bersambung)

[1] Versi pertama diceritakan oleh penulis sendiri dalam bentuk orang ketiga dan dua versi lainnya diceritakan kembali oleh Paulus dalam bentuk orang pertama di hadapan pengadilan Ibrani (Kis. 22:1-21) dan pengadilan Yunani-Romawi (Kis. 26:1-23). Kemunculan tiga versi ini melahirkan pertanyaan tentang sumber kisah di balik ketiga versi tersebut. Ada yang berpendapat bahwa versi yang pertama menjadi dasar untuk dua versi lainnya meski dua versi lainnya itu memakai data-data tambahan juga. L. J. Lietaret Peerbolte, Paul the Missionary (Leuven: Peeters, 2003), 172-173.