Belajar Menjadi Murid Yesus

Jumat, 24 Agustus 2018 – Pesta Santo Bartolomeus

276

Yohanes 1:45-51

Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

***

Hari ini Gereja memperingati pesta Santo Bartolomeus, rasul sekaligus martir. Ia dikenal juga sebagai Natanael yang berarti “pemberian Tuhan.” Dari Yoh. 1:45-51, kita bisa belajar bagaimana menjadi murid Yesus layaknya Natanael.

Natanael digambarkan sebagai seorang murid yang memahami Yesus melalui pencarian atas kitab Taurat. Ini membawanya pada kedalaman relasi dengan Yesus. Ia semakin memahami siapakah Yesus itu. Pemahaman atas Yesus dilalui Natanael melalui pencarian secara pribadi. Perjumpaan dengan Yesus meyakinkannya atas segala pencarian yang ia lakukan di dalam kitab Taurat.

Pencarian adalah kata kunci yang ingin saya munculkan hari ini. Pencarian harus dilakukan kalau seseorang ingin mencapai kedalaman. Pencarian berarti memunculkan sebuah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik hati. Pencarian juga menampilkan pemaknaan hidup dari pertanyaan-pertanyaan yang hendak dijawab. Pencarian membutuhkan jerih payah dan pengorbanan diri. Natanael melakukan pencarian, dan ia menemukan jawabannya di dalam Yesus yang kelak memampukannya untuk mewartakan Kerajaan Allah secara berkobar-kobar sampai ke negeri asing.

Hari ini maukah kita belajar dari pribadi Natanael yang menjawab pencariannya atas Tuhan? Apakah kita dengan sungguh-sungguh sudah melakukan pencarian yang dalam atas Tuhan yang berkarya di dalam diri kita?