Peran Kitab Suci dalam keluarga
Kitab Suci (Perjanjian Baru) lahir dalam komunitas umat perdana dan sejak semula dibacakan dalam rangka kehidupan umat. Di masa sekarang pun Kitab Suci perlu dibacakan dalam komunitas, sebab sabda Allah harus didengarkan oleh seluruh umat. Komunitas terkecil dalam Gereja adalah keluarga, maka Kitab Suci juga harus dibaca dalam keluarga. Pembacaan Kitab Suci dalam keluarga erat kaitannya dengan pembacaan Kitab Suci dalam ibadat ketika seluruh umat berkumpul mendengarkan sabda Allah.
Pembinaan iman keluarga
Keluarga adalah sel Gereja, sehingga pembinaan iman di dalamnya perlu mendapatkan perhatian serius. Keluarga merupakan sekolah kehidupan bagi anak-anak, sehingga orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak tentang bagaimana menjalani kehidupan sebagai seorang beriman. Sebagai buku iman, Kitab Suci menjadi sarana utama dalam pembinaan iman di dalam keluarga.
Ketika seluruh anggota keluarga berkumpul dan Kitab Suci dibacakan, Allah hadir dan menyampaikan sabda-Nya kepada seluruh anggota keluarga: kepada setiap anggota sebagai pribadi dan sebagai keluarga. Dengan cara demikian, melalui Kitab Suci, Allah menyapa keluarga, menyampaikan kehendak-Nya, dan membimbing keluarga tersebut.
Yesus pernah hidup dalam keluarga, sehingga Ia memahami situasi dan perasaan yang dihadapi oleh setiap keluarga. Perjumpaan keluarga dengan Allah akan menciptakan hubungan yang lebih akrab dan mesra. Keluarga akan menyadari penyertaan Allah, atau bahwa Allah selalu menyertai keluarga tersebut, sehingga terjalinlah hubungan pribadi di antara kedua belah pihak.
Orang tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam pendidikan iman anak. Sejak lahir, anak hidup dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua dipercaya oleh Tuhan untuk mendidik dan memelihara anak-anak mereka. Bagi seorang beriman, harta paling berharga yang dapat diwariskan kepada anak-anaknya adalah iman kristiani yang dimilikinya. Kitab Suci adalah sumber iman kristiani. Kalau orang mau menggali iman, mengenal Allah dan Tuhan Yesus yang ia imani, orang harus membaca Kitab Suci. Kesukaan untuk bergaul dengan Allah dan mendengarkan sabda-Nya juga mengungkapkan kedekatan orang beriman dengan Allah. Keluarga adalah tempat ideal untuk mewariskan iman, tempat yang ideal untuk memperkenalkan anak pada Yesus yang diimani, dan tempat yang ideal untuk membina hubungan yang akrab dengan Allah.
(Bersambung)