Dipanggil untuk Menampilkan Kehendak Allah

Rabu, 7 Februari 2018 – Hari Biasa Pekan V

297

1 Raja-raja 10:1-10

Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.” Lalu diberikannyalah kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.

***

Ulasan

Salomo dikenal sebagai raja yang sangat bijaksana, lebih bijaksana daripada semua orang pada zaman itu (1Raj. 4:30-31). Pengertiannya amat besar dan akalnya luas seperti dataran pasir di tepi laut (1Raj. 4:29). Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyian yang diciptakannya ada seribu lima (1Raj. 4:32). Banyak orang dari banyak negeri datang ke Yerusalem untuk mendengarkan hikmat Salomo (1Raj. 4:34), dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.

Hikmat Salomo juga terdengar sampai ke istana negeri Syeba, sehingga ratu negeri itu ingin menemui Salomo. Ia hendak mendengarkan kata-kata hikmat Salomo secara langsung dan menguji sang raja dengan teka-teki. Sang ratu pun datang ke Yerusalem, diiringi oleh pasukan pengiring yang sangat banyak jumlahnya. Ia membawa unta-unta yang dimuati dengan banyak rempah-rempah, emas, dan batu permata.

Ketika sampai kepada Salomo, ratu mengungkapkan semua yang ada di dalam hatinya. Salomo mendengarkan semuanya dan menjawab semua pertanyaan tamunya itu. Tidak ada yang tersembunyi dari Salomo dan tidak ada pertanyaan yang tidak dapat ia jawab. Ratu negeri Syeba juga memperhatikan istana Salomo dan semua yang ada di dalamnya. Semua itu membuat sang ratu tercengang, lalu menyatakan bahwa semua kabar yang didengarnya mengenai Salomo dan hikmatnya memang benar. Ia baru percaya setelah datang dan melihat dengan matanya sendiri.

Karena itu, sang ratu memuji para istri Salomo dan para pegawainya. Sang ratu pun memuji Tuhan yang telah mengangkat Salomo menjadi raja. Dialah yang memberikan hikmat kepada Salomo sehingga menjadi raja yang sangat bijaksana dan membawa kesejahteraan untuk rakyatnya.

Pesan

Allah menganugerahkan hikmat kepada Salomo. Salomo menampakkan hikmat itu dalam perkataan yang diucapkannya dan dalam cara mengatur kerajaannya. Ratu dari negeri Syeba mendengarkan perkataan Salomo dan melihat caranya mengatur kerajaan lalu memuji Allah. Kenyataan ini mengingatkan orang beriman bahwa mereka adalah alat Tuhan untuk menyatakan kehendak-Nya. Orang beriman dipanggil agar apa yang mereka katakan dan yang mereka lakukan menampilkan kehendak Allah, sehingga orang yang mendengar kata-kata dan melihat tindakan mereka mengalami karya kasih Allah.